Kamis, 06 Maret 2014

Memimpikanmu

Hari ini lagi-lagi aku memimpikanmu. Memimpikan tentang kita yang masih bersama. Mimpi itu seakan begitu nyata dan aku tak ingin terbangun setiap kali aku bermimpi tentangmu. Karena setiap aku terbangun setelah memimpikanmu, yang kurasa hanyalah kehampaan dan kerinduan yang begitu dalam yang sangat menyiksa diriku.

Sudah entah berapa ratus kali aku memimpikanmu semenjak kita berpisah. Perpisahan yang telah membuat kita tak lagi bersama, tak lagi saling mencintai bahkan tak lagi bertegur sapa seperti dua makhluk asing yang tak saling mengenal. Mimpi itu menyadarkanku bahwa aku begitu merindukanmu, merindukan saat-saat kebersamaan kita, saat di mana kau selalu ada di sisiku.

Memimpikanmu membuatku harus mengingatmu kembali, mengingat semua memori tentangmu, tentang kebersamaan kita yang selama beberapa tahun ini kucoba menghapusnya. Karena memori itu hanya akan membuat aku terluka untuk kesekian kalinya lagi. Tapi aku sadar, bahwa tak semudah itu menghapusmu dalam memoriku, karena bagiku kau begitu berarti.

Kau tahu, hingga detik ini pun aku masih mencintaimu dan begitu sangat merindukanmu. Mungkin kedengarannya tolol, karena kita telah berpisah begitu lama. Tetapi itu lah kenyataanya, gadis tolol ini masih saja mencintaimu dan menunggumu kembali. Berharap suatu saat kau sadar akan penantian panjangnya. Padahal dia tahu bahwa itu tak mungkin, karena bagimu dia hanya masa lalu yang tak penting, sedangkan saat ini kau memiliki seorang wanita penggantinya yang begitu kau cintai. Dia tahu itu, tapi entah mengapa wanita tolol ini masih saja menunggumu. Menunggu dalam kesendirian dan selalu berdoa agar kau kembali padanya.

Rabu, 18 Mei 2011

KEPROFESIONALAN GURU BERIJAZAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS


KEPROFESIONALAN GURU BERIJAZAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Nama Kelompok :
Junika Minda Pratiwi (10-038)
Fatimah Lubis (10-050)
Rocky Sihite (10-124)


PERENCANAAN
PENDAHULUAN
        Menjadi profesional, berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan seorang ahli, tentunya berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi tidak semua Ahli dapat menjadi berkualitas. Karena menjadi berkualitas bukan hanya persoalan ahli, tetapi juga menyangkut persoalan integritas dan personaliti Dan kata profesional bukan hanya kata baku yang diperuntukkan bagi mereka yang kerja dikantoran. Bekerja di dalam ruang berAC, memakai kemeja, jas mahal, celana bahan bagi laki-lakinya, atau memakai blazer, rok mini, berkutat dengan orang-orang penting yang biasa disebut dengan istilah “meeting”. Tidak! kata professional berlaku untuk setiap profesi. Termasuk guru. Guru harus memiliki keahlian tertentu dan distandarkan secara kode keprofesian. Bila ia tak punya keahlian menjadi guru maka tidak dapat disebut sebagai guru. Oleh karnanya tidak semua orang bisa menjadi guru. Namun, pada kenyataannya banyak ditemui bahwa pilihan profesi guru sebagai pilihan profesi terakhir. Profesi ini dirasa kurang bonafide, dekat dengan status sosial menengah ke bawah, bergaji kecil, tidak sejahtera, dan hidup dibawah garis kemiskinan. Bahkan ada guru yang diambil dengan asal comot. Yang penting ada yang mengajar. Padahal guru adalah operator kurikulum pendidikan. Pengentas kebodohan Ia merupakan mata rantai dan pilar peradan sekaligus benang merah kemajuan suatu masyarakat dan motor penggerak peradaban suatu bangsa. Dapat dibayangkan bila profesi ini ditujukan bagi mereka yang tidak profesional dan menjadikan profesi ini sebagai pilihan terakhir. Apa yang akan terjadi??         

Guru, salah satu profesi yang sangat dibutuhkan didunia pendidikan indonesia. Dalam arti lainnya guru adalah profesi yang dilakoni seseorang dalam bidang ajar-mengajar. Dalam menjalani profesinya, guru sering dipertanyakan keprofesionalannya dalam mengajar atau mendidik siswanya. Dan hal tersebutlah yang sering menjadi masalah atau kontroversi bagi masa depan anak didik guru tersebut. Dan disini sekolah sangatlah berperan dalam memilih dan mendapat guru profesional. Jika kebanyakan anak didik dalam sekolah tersebut kurang berhasil atau kurang kompeten, maka yang disalahkan adalah sekolah tersebut, yang nantinya akan merusak nama sekolah tersebut namun tidak dengan gurunya, dan jika sebaliknya, kebanyakan anak didik dalam sekolah tersebut berhasil, maka sekolahlah yang namanya atau identitynya yang akan melambung dan gurunya juga akan ikut serta.         

Guru profesional adalah guru yang baik, yang dalam arti adalah guru yang membuat kamu berfikir (Nikola-lisa dan Burnaford, 1994). Dan pendapat lain mengatakan, guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi anak  didiknya tapi mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai bidang. Guru profesional menguasai materi pelajaran dan keahlian atau ketrampilan mengajar yang baik dan memiliki tanggung jawab atas keberhasilan anak didiknya. Guru profesional mencakup guru efektif dalam dirinya. Dalam mengajar efektif, guru harus memiliki pengetahuan dan keahlian profesional, seperti guru harus memiki penguasaan materi pengajaran, strategi pengajaran, penetapan tujuan dan keahlian perencanaan intruksional, keahlian motivasional, keahlian komunikasi, dan juga keahlian memanajemen kelas.

LANDASAN TEORI
       Menurut teori Diez, seorang guru yang efektif adalah seseorang yang mampu menguasai materi pelajaran dan memiliki keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif mempunya strategi tersendiri untuk mendukung tujuan pendidikan dan managemen kelas. Dalam penguasaan materi pelajaran, para siswa lebih cenderung memilih guru yang menguasai bahan pembelajaran atau dengan kata lain guru yang efektif daripada guru yang hanya memiliki pengetahuan yang minim. Guru yang profesional juga harus memiliki strategi dalam pengajarannya.
       Prinsip konstruktivisme adalah roda dari filsafat pendidikan (William James dan John Deney). Konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan individu secara aktif membangun penalaran dan pengetahuan. Selain memiliki strategi, guru profesional juga harus mempunyai penetapan tujuan dan keahlian perencanaan konstruksional, keahlian managemen kelas seperti mampu menjaga kelas, tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas.
       Keahlian konstruksioanal dan keahlian komunikasi menjadi salah satu kebutuhan guru profesional. Guru yang efektif juga punya strategi yang baik untuk memotivasi siswa agar mau belajar (Boekaerts, Pintrich dan Zerdner, 2000).

TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana cara seorang guru profesional mengajar 
Untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi yang baik antara guru dan murid  
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran  
Melihat keefektifitasab guru dalam mengajar 
ALAT DAN BAHAN 
Kamera  
Laptop  
Alat Tulis  
Kuisioner
  
ANALISIS DATA
       Data yang diperoleh berdasarkan pendekatan dalam teori Diez yang terdiri atas 20 soal. Data ini dioleh berdasarkan jumlah siswa yang paling banyak memilih soal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulan.

OBJEK ATAU SUBJEK
Lokasi penelitian dilakukan di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di kota medan.Komunitas Penelitian adalah  seorang guru di SMA M. Sumber data yang dijangkau adalah 25 siswa SMA kelas X di SMA M tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan cara pemberian kuisioner (angket) pada ke 25 anak SMA kelas X. Alat yang digunakan untuk pengambilan dan pengumpulan data berupa kuisioner (angket)
 
JADWAL PELAKSANAAN


No.
Kegiatan
Maret
April
Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pemilihan tema


X







2. Membuat konsep penelitian



X






3. Izin ke sekolah




X





4. Persiapan penelitian






X



5. Meminta surat izin dari kampus







X


6. Mengantar surat izin ke sekolah







X


7. Penelitian







x


Keterangan :
30 maret 2011 : Pemilihan tema
6 april 2011 : membuat konsep penelitian
14 April 2011 : izin ke sekolah
27 April 2011 : persiapan penelitian
4 Mei 2011 : meminta serat izin dari kampus
5 Mei 2011 : mengantar surat izin ke sekolah
7 Mei 2011 : penelitian

KALKULASI BIAYA
  • Pengeluaran dana
No.
Pengeluaran
Harga
satuan
Banyak
Biaya
1. Fotocopy kuisioner Rp     100,00 25 Rp    2.500,00
2. Kue Rp  2.000,00 30 Rp  60.000,00
3. Dokumentasi Rp  8.000,00 1 Rp    8.000,00
4. Konsumsi Rp  1.500,00 3 Rp    4.500,00



Jumlah Rp  75.000,00
  • Pemasukan dana
Subsidi dari tiap anggota @ Rp. 25.000,00 = 3 x Rp 25.000,00



PELAKSANAAN
       Penelitian dilaksanakan pada tanggal Mei 2011. Kelompok berangkat dari rumah masing-masing pukul 07.30 WIB. Lalu berkumpul di rumah salah seorang teman, kemudian berangkat bersama pada pukul 08.00 WIB menuju lokasi penelitian yaitu di SMA M. Dan tiba di sana Pada pukul 09.00 WIB. Setibanya di lokasi penelitian, kelompok melihat kembali alat-alat yang akan dibawa. Lalu masuk ke lokasi penelitian dan menemui guru BP. Setelah melapor kepada guru BP, kemudian kami menunggu sesaat karena pada saat itu pelajaran telah dimulai sehingga kami tidak bisa masuk ke kelas. Pada pukul 10.30 WIB setelah pergantian pelajaran barulah kami di perbolehkan masuk.
       Pada saat itu, wali kelas X unggulan yang kebetulan mengajar pada jam itu memberi sedikit penjelasan mengenai penelitian ini. Kemudian kelompok diperbolehkan masuk dan kelompok pun memperkenalkan diri. Setelah itu kelompok diizinkan untuk mengikuti proses belajar mengajar. Saat pelajaran usai, kelompok kemudian maju ke depan dan meminta waktu sedikit pada para siswa. Lalu  salah seorang anggota kelompok menjelaskan prosedur penelitian dan yang lainnya membagikan kuisioner kepada masing-masing siswa dan seorang lagi mengambil foto untuk dokumentasi. Setelah prosedur usai dijelaskan, para siswa pun dipersilahkan untuk mengisi kuisioner. kurang lebih sepuluh menit kemudian para siswa telah selesai mengisi kuisioner lalu kelompok membagikan snack kepada masing-masing siswa. Kemudian kelompok pun mengucapkan terima kasih kepada para siswa karena telah bersedia mengisi kuisioner.
       Setelah penelitian selesai dan kebetulan pada saat itu waktu pulang sekolah. Sehingga sebelum kelompok meninggalkan kelas, para siswa memberikan persembahan berupa drama musikal kepada kami. Setelah usai, kelompok pun keluar kelas dan kembali ke ruang BP untuk mengucapkan terima kasih kepada guru tersebut. Lalu kelompok pun berfoto dengan guru tersebut. Terakhir, kelompok pun mengabadikan beberapa foto di sekitar SMA M. 

LAPORAN DAN EVALUASI
  • LAPORAN
       Data diperoleh melalui 25 sampel siswa :
  • Dalam pelajaran tertentu, siswa kurang nyaman dan semangat dalam proses belajar mengajar
  • Kurang adanya komunikasi yang baik antata guru dan siswa
  • Guru cukup memiliki wawasan yang luas dan mampu menguasai materi yang disampaikan
  • Metode pengajaran yang disampaikan tidak begitu berbelit-belit
  • Semua siswa setuju, bahwa guru yang professional harus berijazah
  • Semua siswa  setuju bahwa pengulangan materi dan pemberian tugas sangat membantu siswa dalam memahami pelajaran yang dibawakan guru tersebut.
  • Hamper seluruh siswa setuju dengan metode pengajaran yang diberikan guru kepada siswanya
Dari data tersebut diperoleh bahwa sebagian siswa SMA tersebut menganggap cara pengajaran yang diberikan guru cukup efektif dan profesional.

 


  • EVALUASI
Tugas mini proyek ini telah diberikan pada bulan Februari dan seharusnya sesegera mungkin dilaksanakan. Namun karena adanya beberapa kendala seperti banyaknya tugas lain dari mata kuliah yang lain, UTS dan juga kurangnya waktu komunikasi antar para anggota kelompok, maka akhirnya pengerjaan tugas mini proyek ini baru terealisasikan pada bulan April.
Kendala lainnya adalah kurang matangnya perencanaan yang kelompok lakukan sehingga kelompok cukup kesulitan. Tapi dengan kerja sama akhirnya pelaksanaan penelitian dapat terlaksana juga. Kemudian terjadi kesalahan jadwal mata pelajaran yang ada di di ruang BP dengan roster yang ada di bagian piket, sehingga kami pun mengalami keterlambatan masuk ke kelas. Dan akhirnya kami harus menunggu beberapa saat sebelum diizinkan untuk masuk ke kelas.
Saat pengisian kuisioner para siswa cukup antusias dalam menjawab, walaupun ada beberapa siswa yang terlihat bingung. Namun akhirnya siswa tersebut mampu menjawab juga setelah diberikan keterangan kepada salah seorang kelompok. Dan pada saat pemberian reward, sampel pun cukup senang menerimanya.
Walaupun adanya beberapa kendala dalam penelitian ini, tapi secara keseluruhan penelitian dapat berjalan dengan lancer. Dan juga masih adanya kekurangan di mana-mana, seperti penarikan kesimpulan yang mungkin kurang akurat.

TESTIMONI
pengerjaan proyek mini ini sangat mengurus waktu dan tenaga kami. Mungkin ini terjadi karena kami telat mengerjakannya, sehingga kelompok mengerjakannya menjadi terburu-buru.  Walaupun cukup melelahkan tapi kelompok cukup puas dengan hasil yang diperoleh. Selain itu, dengan adanya tugas proyek mini ini kelompok jadi mendapatkan pelajaran baru yang bermanfaat nantinya pada saat kami melakukan penelitian berikutnya"
  • Junika : mengerjakan tugas proyek mini ini cukup melelahkan namun hasilnya cukup memuaskan walaupun ada beberapa kendala.
  • Fatimah : dengan adanya tugas proyek mini ini dapat menambah keakraban antar anggota kelompok walaupun ada sedikit perbedaan pendapat.
  • Rocky : pengerjaan proyek mini ini cukup melelahkan dan membuat pusing, apalagi saat penghitungan kuisioner.

      LAMPIRAN 

      Kuisioner 
Nama                    :
Jenis kelamin          :
Kelas                     :
Mata Pelajaran      :



Berilah tanda contreng (√) pada pertanyaan di bawah ini!
Contoh :
No.
Pertanyaan
Setuju
Tidak Setuju
1.
Guru memotivasi siswa dalam belajar



Soal Kuisioner Psikologi Pendidikan
No.
Pertanyaan
Setuju
Tidak setuju
1.
Guru mampu menguasai mata pelajaran yang sedang dibawakan


2.
Guru memiliki pengetahuan dasar dari materi yang disampaikan


3.
Guru mampu mengaitkan sebuah gagasan dari satu disiplin ilmu ke disiplin ilmu lainnya


4.
Guru memiliki pengetahuan yang luas mengenai mata pelajaran yang dibawakannya


5.
Guru mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para siswa


6.
Guru bersedia mengulang materi yang belum dipahami siswa


7.
Strategi pengajaran yang disampaikan guru cukup efektif


8.
Saya merasa nyaman dan semangat saat pelajaran ini sedang berlangsung


9.
Tugas-tugas yang diberikan sangat membantu dalam menguasai materi pelajaran


10.
Guru yang preofesional harus berijazah


11.
Metode pengajaran yang disampaikan tidak berbelit-belit


12.
Adanya komunikasi yang baik antara guru dan murid


13.
Guru mampu memakai media pembelajaran (papan tulis, proyektor, dll) yang disediakan dengan baik


14.
Saya cepat menangkap materi yang disampaikan


15.
Guru mampu membuat suasana yang nyaman dan kondusif


16.
Guru mampu mengontrol kelas


17.
Guru mampu membuat para siswa untuk aktif dalam belajar


18.
Penjelasan dari guru mudah dipahami dan dicerna oleh siswa


19.
Guru membimbing siswa untuk berpikir kritis


20.
Guru bersikap adil kepada setiap siswa didiiknya


Daftar Pustaka :
Santrock, W. John. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.