Kamis, 06 Maret 2014

Memimpikanmu

Hari ini lagi-lagi aku memimpikanmu. Memimpikan tentang kita yang masih bersama. Mimpi itu seakan begitu nyata dan aku tak ingin terbangun setiap kali aku bermimpi tentangmu. Karena setiap aku terbangun setelah memimpikanmu, yang kurasa hanyalah kehampaan dan kerinduan yang begitu dalam yang sangat menyiksa diriku.

Sudah entah berapa ratus kali aku memimpikanmu semenjak kita berpisah. Perpisahan yang telah membuat kita tak lagi bersama, tak lagi saling mencintai bahkan tak lagi bertegur sapa seperti dua makhluk asing yang tak saling mengenal. Mimpi itu menyadarkanku bahwa aku begitu merindukanmu, merindukan saat-saat kebersamaan kita, saat di mana kau selalu ada di sisiku.

Memimpikanmu membuatku harus mengingatmu kembali, mengingat semua memori tentangmu, tentang kebersamaan kita yang selama beberapa tahun ini kucoba menghapusnya. Karena memori itu hanya akan membuat aku terluka untuk kesekian kalinya lagi. Tapi aku sadar, bahwa tak semudah itu menghapusmu dalam memoriku, karena bagiku kau begitu berarti.

Kau tahu, hingga detik ini pun aku masih mencintaimu dan begitu sangat merindukanmu. Mungkin kedengarannya tolol, karena kita telah berpisah begitu lama. Tetapi itu lah kenyataanya, gadis tolol ini masih saja mencintaimu dan menunggumu kembali. Berharap suatu saat kau sadar akan penantian panjangnya. Padahal dia tahu bahwa itu tak mungkin, karena bagimu dia hanya masa lalu yang tak penting, sedangkan saat ini kau memiliki seorang wanita penggantinya yang begitu kau cintai. Dia tahu itu, tapi entah mengapa wanita tolol ini masih saja menunggumu. Menunggu dalam kesendirian dan selalu berdoa agar kau kembali padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar